Rabu, 09 Juli 2014

Pemilihan Presiden 2014

Tahun ini tahun yang serba pesta, pesta politik, pesta bola, dan banyak lagi pesta-pesta lainnya. 


Pesta politik yang 5 tahun sekali diadakan. Dan untuk pertama kali, saya menaruh perhatian pada politik. Walaupun hanya sekadar mengerti, tapi harus diperhatikan karena pemilihan 5 tahun lagi, saya akan ambil andil.



Pertama kalinya juga saya terkaget-kaget pada antusias para pendukung dari kubu-kubu capres dan cawapres, baik dari tua dan muda, pria dan wanita, dari bos besar hingga karyawan biasa. Antusias dalam mendukung baik dalam dunia maya dan dunia nyata, mengumbar-ngumbar dukungan mereka.

Tentunya saya kaget begitu niatnya para pendukung dari kubu ingin menjadikan favoritnya sebagai pemimpin. Dari positif campaign hingga black campaign dan negative campaign. Kaget lagi, wajar karena baru pertama kali tau kejinya serang-serang antar kubu.

Tentu memikirkan pasangan mana yang akan membawa Indonesia ke tingkat yang lebih baik itu membuat pusing, iya karena satu suara yang bearti banyak. Siapa yang kamu pilih, apa visi misi-nya. Tapi yang ditakutkan apa motifnya menjadi presiden, apa benar ingin menjalankan visi misi, atau hanya jadi presiden boneka? ah memikirkannya sungguh berat. 

Memang berat, tapi kita harus tetap memilih. Memang ada segelintir yang tidak memilih atau golput dengan berbagai alasan, yang salah satunya seperti tidak ada capres yang sesuai kriteria 'pemimpin idaman'. Tapi kalau diliat, golput bukan solusi dalam menyelesaikan masalah, bahkan surat suara yang tak terpakai bisa dicurangi.

Tapi tentu semua kembali lagi, kembali ke awal kenapa kita memilih presiden baru. Kita ingin negara tercinta ini lebih maju. Jadi siapa pun yang menjadi presiden, saya berharap bahwa Indonesia tetap berpegang teguh pada UUD dan tetap Bhineka Tunggal Ika. 

Nah akhir kata saya ucapkan minta maap jika saya terlihat sok-sok menulis soal pilpres, niatan saya disini hanya menulis apa yang saya rasa harus ditulis.



4 komentar:

  1. ini juga pertama kalinya aku kritis banget sama politik.
    sumpah aku ga ngerti kenapa pilpres kali ini ribet ga karuan-___-
    harapannya cuma 1, semoga Indonesia makin jaya dengan presiden yang baru bukan makin terpuruk:')

    BalasHapus
  2. Iya, tahun ini banyak menuai kontra diksi. Ada yang ini lah, ada yang itu lah. Penyebabnya juga beragam dan masing2 kubu bisa kukatakan saling meng-klaim bahwa dirinya yang pantas menjadi pemimpin.

    BalasHapus
  3. Hah akhirnya 9 Juli selesai semoga Pilpres Pilpres selanjutnya gak rempong-rempong kaya tahun ini deh. Anyway, memang udah bisa milih Dwik? ;p

    BalasHapus

Jangan lupa berkomentar yang baik dan benar.