Tidur itu penting bagi umat manusia. Siapa yang tidak
suka tidur? Tidur siang, ketiduran siang-siang, tidur saat pelajaran. Beuh
mantap
Jadi dalam tidur itu memiliki berbagai tingkatan,
seperti boci (bobo ciang), bogan (bobo ganteng), bocan (bobo cantik), degan
(chef). Ada juga tingkatan lain seperti, tidur bohongan, tidur-tiduran, tidur
pura pura mati, hingga tidur lelap.
Tidur lelap itu adalah tidur yang sangat lelap dan
berkorelasi dengan mimpi indah, tidur yang enak, namun juga ngeselin. Jadi enak
yang ngeselin.
Tidur lelap bisa terjadi karena pengguna tubuh kecapaian,
atau keasikan. Tapi ada juga yang ketiduran secara tidak sadar karena asik
beraktivitas, kayak keasikan nelpon sama gebetan sampai malam, atau keasikan
bermain game kesukaan, atau juga kecapekan karena eek yang tak kunjung turun
hingga mewajibkan kita berada di wc berjam-jam.
Nah, kan sudah dibilang kalau tidur lelap itu enak yang
ngeselin, ya contohnya : mimpi jalan ama gebetan itu enak, namun jadi ngeselin
kalau kita jadi telat gegara si gebetan di mimpi dandannya lama. Enak? Iya.
Ngeselin? Iya. Contoh :
***
Anto kaget bukan kepalang karena hapenya dibajak oleh
temannya yang iseng. “Hey, ngedate yuk”. Ya, sms itu dikirim ke si Ayu. Belum
sempat bilang kalau itu dibajak, hapenya Anto udah berbunyi, ternyata sms
datang.
“Ayuk jalan, nto.” Isi sms yang ga disangka-sangka. Terima
kasih teman kampret.
Tiga puluh menit kemudian, Anto sudah duduk manis dan
unyu di ruang tamu si Ayu, berhadapan dengan bapak dan ibunya dan juga dengan
lampu meja belajar yang menyorot terang ke muka Anto. Anto jadi kaget, dikira
diajak belajar fisika bareng sama bapak ibu Ayu, ya Anto ga suka belajar
fisika.
Tiga puluh menit kemudian, Anto masih duduk manis dan
unyu di ruang tamu Ayu, berhadapan dengan pertanyaan ala-ala interogasi polisi.
Pertanyaan mainstream seperti “kamu itu punya apa sampai berani deketin ayu?”,
“Kamu sudah ada kerjaan?”, “Kamu itu laki?”, “kamu mau ikut investasi disini?
bisa jalan-jalan ke paris lho” “Bener bisa, pak?” “Bisa, nak. Parampatan
ciamis.”.
Tiga puluh menit kemudian, Anto masih duduk manis dan
tidak unyu di ruang tamu Ayu. Sekarang lagi belajar bareng fisika sama ibunya
Ayu yang kebetulan guru fisika SD. Anto mengerang keenakan, eh mengerang
ketidak enakan karena si Ayu masih belum keliatan, udah molor sejam dari waktu
yang telah ditentukan. Dandannya bahkan lebih lama dari durasi pelajaran fisika
pas senin.
tiga puluh menit kemudian, Ayu muncul dengan kecantikan yang
cetar dan membahana. Batin ini akhirnya lega dan berasa ingin berteriak “I FEEL
FREE”. Akhirnya kita siap berangkat.
Sampai di perempatan deket lampu merah yang disana itu,
pecah suara teriak panic orang orang. Ricuh dan riuh. Tegang. Dari kejauhan
bisa terlihat jarum jam yang bergerak, ah itu monster weker! Sudah beberapa
hari ini mereka selalu muncul dari dalam wc umum yang sepertinya membentuk
portal.
Ternyata mereka masih selamat, Ayu melihat dengan
tatapan ‘wah anto keren beud’, dan Anto membusungkan dada. Namun masih ga
disangka lagi, ada gelombang kedua, kali ini airnya jernih. BYUR
AH! Anto terbangun, celananya basah, pesing, tatapan
ibunya yang menyorot tajam. Jam menunjukkan pukul 9. Sudah telat 2 jam untuk
mengikuti kelas. Anto cuman senyum kecut.
***
Nah, Anto disitu itu beruntung bisa jalan dan sial
karena cuman mimpi. Jadi apa hubungannya? Ya, Anto itu bermimpi saat tidur
lelap. Makanya tidurnya enak dan penuh sesal. Ngerti? Mari kita skip sebelum
semua bertambah aneh.
Tidur yang lelap lebih afdol jika tidur di kasur yang
empuk, apalagi disebelah ada cewek. Ah. Skip.
Jadi intinya, tidur itu baik, tidak pernah jahat, yang
salah orang yang tidur, kenapa bisa keblablasan. Jika semua orang tidur, maka dunia
tidak akan berperang karena orang sibuk tidur. Sekian.
:v
BalasHapusazizkerenbanget.blogspot.com