Rabu, 13 Agustus 2014

TIDUR LELAP

Tidur itu penting bagi umat manusia. Siapa yang tidak suka tidur? Tidur siang, ketiduran siang-siang, tidur saat pelajaran. Beuh mantap


Jadi dalam tidur itu memiliki berbagai tingkatan, seperti boci (bobo ciang), bogan (bobo ganteng), bocan (bobo cantik), degan (chef). Ada juga tingkatan lain seperti, tidur bohongan, tidur-tiduran, tidur pura pura mati, hingga tidur lelap.

Tidur lelap itu adalah tidur yang sangat lelap dan berkorelasi dengan mimpi indah, tidur yang enak, namun juga ngeselin. Jadi enak yang ngeselin.


Tidur lelap bisa terjadi karena pengguna tubuh kecapaian, atau keasikan. Tapi ada juga yang ketiduran secara tidak sadar karena asik beraktivitas, kayak keasikan nelpon sama gebetan sampai malam, atau keasikan bermain game kesukaan, atau juga kecapekan karena eek yang tak kunjung turun hingga mewajibkan kita berada di wc berjam-jam.        

Nah, kan sudah dibilang kalau tidur lelap itu enak yang ngeselin, ya contohnya : mimpi jalan ama gebetan itu enak, namun jadi ngeselin kalau kita jadi telat gegara si gebetan di mimpi dandannya lama. Enak? Iya. Ngeselin? Iya. Contoh :
***
Anto kaget bukan kepalang karena hapenya dibajak oleh temannya yang iseng. “Hey, ngedate yuk”. Ya, sms itu dikirim ke si Ayu. Belum sempat bilang kalau itu dibajak, hapenya Anto udah berbunyi, ternyata sms datang.

“Ayuk jalan, nto.” Isi sms yang ga disangka-sangka. Terima kasih teman kampret.

Tiga puluh menit kemudian, Anto sudah duduk manis dan unyu di ruang tamu si Ayu, berhadapan dengan bapak dan ibunya dan juga dengan lampu meja belajar yang menyorot terang ke muka Anto. Anto jadi kaget, dikira diajak belajar fisika bareng sama bapak ibu Ayu, ya Anto ga suka belajar fisika.

Tiga puluh menit kemudian, Anto masih duduk manis dan unyu di ruang tamu Ayu, berhadapan dengan pertanyaan ala-ala interogasi polisi. Pertanyaan mainstream seperti “kamu itu punya apa sampai berani deketin ayu?”, “Kamu sudah ada kerjaan?”, “Kamu itu laki?”, “kamu mau ikut investasi disini? bisa jalan-jalan ke paris lho” “Bener bisa, pak?” “Bisa, nak. Parampatan ciamis.”.

Tiga puluh menit kemudian, Anto masih duduk manis dan tidak unyu di ruang tamu Ayu. Sekarang lagi belajar bareng fisika sama ibunya Ayu yang kebetulan guru fisika SD. Anto mengerang keenakan, eh mengerang ketidak enakan karena si Ayu masih belum keliatan, udah molor sejam dari waktu yang telah ditentukan. Dandannya bahkan lebih lama dari durasi pelajaran fisika pas senin.

tiga puluh menit kemudian, Ayu muncul dengan kecantikan yang cetar dan membahana. Batin ini akhirnya lega dan berasa ingin berteriak “I FEEL FREE”. Akhirnya kita siap berangkat.

Sampai di perempatan deket lampu merah yang disana itu, pecah suara teriak panic orang orang. Ricuh dan riuh. Tegang. Dari kejauhan bisa terlihat jarum jam yang bergerak, ah itu monster weker! Sudah beberapa hari ini mereka selalu muncul dari dalam wc umum yang sepertinya membentuk portal.

Suaranya memekikkan telinga, namun Anto dengan gagahnya melindungi Ayu. Menarik tangan Ayu, dan berlari kearah matahari terbenam kayak di pelem-pelem. Namun yang ga lebih disangka lagi, datang ombak tsunami yang diperkirakan terjadi karena suara ‘kriing’ monster weker yang keras. Ombak Tsunaminya ini bau pesing, byur, Anto dan Ayu tersapu, dengan berpegangan tangan.

Ternyata mereka masih selamat, Ayu melihat dengan tatapan ‘wah anto keren beud’, dan Anto membusungkan dada. Namun masih ga disangka lagi, ada gelombang kedua, kali ini airnya jernih. BYUR

AH! Anto terbangun, celananya basah, pesing, tatapan ibunya yang menyorot tajam. Jam menunjukkan pukul 9. Sudah telat 2 jam untuk mengikuti kelas. Anto cuman senyum kecut.

***
Nah, Anto disitu itu beruntung bisa jalan dan sial karena cuman mimpi. Jadi apa hubungannya? Ya, Anto itu bermimpi saat tidur lelap. Makanya tidurnya enak dan penuh sesal. Ngerti? Mari kita skip sebelum semua bertambah aneh.
Tidur yang lelap lebih afdol jika tidur di kasur yang empuk, apalagi disebelah ada cewek. Ah. Skip.


Jadi intinya, tidur itu baik, tidak pernah jahat, yang salah orang yang tidur, kenapa bisa keblablasan. Jika semua orang tidur, maka dunia tidak akan berperang karena orang sibuk tidur. Sekian.

1 komentar:

Jangan lupa berkomentar yang baik dan benar.